Forum Komunikasi Mahasiswa Bidikmisi Universitas Lampung yang tergabung dalam Bidikmisi Bersama Desa (Bimades) bekerjasama dengan Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan Penyuluhan Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi dan Tanaman Hortikultura. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Menjalin Silaturahmi serta Mengembangkan Potensi SDM Bersama Desa Binaan Mahasiswa Bidikmisi”. Penyuluhan diselenggarakan Sabtu, 20 April 2019 di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan. Penyuluhan didasari atas keluhan dan laporan petani yang mengalami kerugian karena serangan hama dan penyakit terutama pada tanaman padi. Penyuluhan tersebut mendatangkan pakar dari Jurusan Proteksi Tanaman yaitu Prof. Rosma Hasibuan, Dr. Suskandini Ratih, Ir. M. Nurdin dan Ir. Solikhin.
Foto bersama Mahasiswa Bidikmisi dan pemateri dari Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Penyuluhan ini membahas mengenai berbagai kendala yang dihadapi petani dalam proses budidaya terutama hama dan penyakit pada tanaman padi dan hortikultura. Pada bagian penyuluhan yang pertama, disampaikan berbagai macam hama padi beserta pengendaliannya yang disampaikan oleh Prof. Rosma Hasibuan dan Ir. Solikhin. Sementara itu, pada bagian ke dua disampaikan hama dan penyakit tanaman hortikultura beserta pengendaliannya disampaikan oleh Ir. M. Nurdin dan Dr. Suskandini Ratih.
Pemaparan materi tentang permasalahan hama pada tanaman padi oleh Prof. Rosma Hasibuan
Pemaparan materi tentang pengendalian hama pada tanaman padi oleh Ir. Solikhin
Menurut informasi kelompok tani setempat, kendala yang sering dihadapi petani padi adalah serangan penyakit patah leher (blast). Penyakit ini disebabkan oleh patogen dari jenis Pyricularia. Penyakit ini biasanya menimbulkan gejala bercak berbentuk belah ketupat pada daun dan merembet naik ke leher malai sehingga malai menjadi kering dan gagal terisi. Pengendalian penyakit tersebut biasanya dilakukan dangan mencegah tanaman terinfeksi penyakit dengan menanam varietas tahan, tidak memupuk urea berlebihan serta menjaga sanitasi lahan serta aplikasi fungisida hayati sebagai pencegahan atau fungisida kimia sintetik jika diperlukan.
Selain itu, penyakit tanaman hortikultura yang sering dihadapi adalah penyakit keriting daun pada cabai dan tomat. Penyakit tersebut disebabkan oleh virus gemini yang menyerang tanaman petani. Virus ini dapat berkembang dengan cepat dan menular ke seluruh tanaman cabai dan tomat di sawah petani. Dalam penularannya, virus ini dibantu oleh kutu daun ataupun kutu kebul. Sehingga pengendaliannya dengan mengendalikan vektor virus tersebut yaitu kutu daun dan kutu kebul.
Serangan Gemini virus pada tanaman cabai
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh bapak dan ibu kelompok tani di desa Jatimulyo. Para petani bersemangat mengikuti rangkaian acara, terlebih lagi kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman padi dan hortikultura terutama tanaman cabai dan tomat. Kelompok tani memperoleh ilmu yang dapat diterapkan dalam kegiatan budidaya tanaman sehingga dapat meminimalkan kerugian penurunan hasil produksi tanaman akibat serangan hama dan maupun penyakit. Kegiatan ini juga menjadi salah satu sarana komunikasi antara petani dan Universitas khususnya akademisi dan masyarakat. Dengan adanya penyuluhan, para dosen dan mahasiswa berupaya untuk membantu petani dalam pengelolaan hama dan penyakit sehingga dapat mendukung peningkatan produksi pertanian terutama di wilayah Lampung.
Acara berjalan dengan lancar yang diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dan sertifikat kepada Nara Sumber yang telah membagikan ilmunya kepada masyarakat khususnya kelompok tani. Acara ini juga sebagai salah satu wujud pengabdian mahasiswa Bidikmisi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengembangkan potensi SDM dan meningkatkan produk pertaniannya.
Pemberian kenang-kenangan kepada Nara Sumber yang telah berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan hama dan penyakit tanaman padi dan hortikultura.